Perpisahan Untuk Alumni yang Ke-6
Berpisah atau perpisahan
sudah menjadi hukum alam dalam kehidupan setiap kita. Terkadang kita secara
manusiawi tidak siap menghadapi realitas sunnatullah peristiwa perpisahan.
Perpisahan selalu menumbulkan rasa sedih dan ketidaknyamanan dengan diiringi
air mata.
Perpisahan memang bukanlah sesuatu yang harus ditakuti dan
diratapi secara mendalam. Perpisahan harusnya memberikan banyak pelajaran,
seperti lebih terbuka memahami dan menghargai arti seseorang serta mampu
memaknai hidup yang sebenarnya. Kita bertemu untuk sebuah pelajaran dan berpisah
juga menyisakan pelajaran, sembari mengatakan bahwa: Hidup ini memang berharga.
Pelajaran berharga yang perlu kita pahami dan patut menjadi
bahan renungan adalah Jangan biarkan diri kita disyukuri orang lain karena
berpisah dengan diri kita, tentu saja hal ini berarti bahwa betapa tidak
bermanfaatnya hidup kita untuk orang lain. Agama mengajarkan kita agar menjadi
manusia yang sebaik-baiknya dengan menjadi manusia yang paling bermanfaat bagi
orang lain.
Perpisahan itu tanpa harus menyalahkan siapa-siapa apalagi
meninggalkan dendam dan kebencian. Kita harus mensyukuri bahwa tanpa
pertemuan kita tidak akan pernah belajar dan menghargai kebersamaan, tanpa
perpisahan kita tidak pernah tahu betapa berartinya kehadiran sosok seseorang,
perpisahan juga mengajarkan kita untuk bisa memaafkan dengan ikhlas serta
memaknai arti merindu yang secara sesungguhnya.
Setiap ada pertemuan pasti ada perpisahan, dan setiap perpisahan
pasti menyisakan kebersamaan dan kerinduan yang mendalam. Kalau kata
Kahlil Gibran, ketika tiba saat perpisahan janganlah kalian berduka, sebab apa
yang paling kalian kasihi darinya mungkin akan nampak lebih nyata dari kejauhan
– seperti gunung yang nampak lebih agung terlihat dari padang dan dataran.
Rasulullah mengingatkan
bahwa perpisahan itu tidak hanya ajang untuk bersedih hati, tapi juga ajang
untuk bermuhasabah diri untuk mengakselarasikan diri untuk menjadi pribadi yang
bertaqwa dan lebih baik dari hari ini. Jadilah pribadi yang khusnul khatimah
dalam setiap perpisahan. Perpisahan akan membawa kebahagian jika kita menganggapnya
sebagai pelajaran hidup. Tapi dia akan menjadi perusak pribadi jika perpisahan
diartikan menjadi inisiator kemurungan dan kesedihan.
Jadi, perpisahan bukan
akhir dari segalanya, tapi perpisahan adalah langkah awal kita membuka gerbang
pertemuan kita yang abadi, kita berpisah saat ini, bisa jadi karena ada rencana
indah dari Allah yang membuat kita tak harus bersama dalam waktu ini, tapi
dalam waktu nanti. Dimana semuanya akan terjawab, pasti akan indah pada
waktunya. Selamat menempuh pendidikan di tempat yang baru, Sukses dan Barokah
selalu menyertai, amin.